Kambang Barat, 01 Desember 2022
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang diakibatkan kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting menjadi salah satu faktor penyebab tinggi anak terhambat, sehingga lebih pendek dibanding anak-anak seusianya. Saat ini persoalan stunting mendapat perhatian yang cukup serius dari pemerintah pusat. Hal ini disebabkan karena banyaknya ditemukan anak yang tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan usianya. Presiden Joko Widodo telah menargetkan pada tahun 2024 mendatang, angka stunting di Indonesia turun menjadi 14 %.
saat ini Nagari Kambang Barat memiliki jumlah anak stunting sebanyak 36 anak. Sementara itu Ibu Rahyoni Ardiyanti selaku Staf Gizi Puskesmas Kambang mengatakan permasalahan stunting yang masih belum terselesaikan baik secara nasional, maupun di tingkat kabupaten memerlukan upaya penanganan secara bersama. Salah satunya peran puskesmas yang sangat strategis dalam upaya penanganan stunting. Puskesmas Kambang telah melahirkan inovasi dengan membuat pos gizi sebagai wadah penanganan dan pencegahan stunting, dimana bentuk kegiatannya adalah memberikan makanan untuk balita wasting dan stunting, dengan menerapkan pedoman gizi seimbang melalui pemanfaatan pangan lokal (PSG-PL). Ibu Rahyoni menjelaskan “Saya memberikan apresiasi dan sangat mendukung kegiatan yang inovatif ini, serta menghimbau kepada ibu TP-PKK kecamatan dan nagari, agar berperan aktif dan mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangan dengan pangan lokal, sehingga dapat membantu pemenuhan asupan zat gizi bagi keluarga” dan berharap dengan adanya pos gizi ini, upaya penanganan stunting bisa lebih maksimal lagi, tentunya dengan keterlibatan dan dukungan lintas sektor terkait.
Rapat ini dihadiri oleh Wali Nagari, Bidan Desa, PLD dan seluruh kader Posyandu Kampung Nagari Kambang Barat.